“laguku,
inspirasiku”
Theme: aku dan laguku
First
of all, Alhamdulillaah pada kesempatan kali ini kita masih diberikan oleh Tuhan
Yang Maha Kuasa berupa nikmat sehat, baik kesehatan jasmani maupun rohani, yang
hingga detik ini kita masih bisa berkedip seraya menatap indahnya segala
ciptaan-ciptaan-Nya. Dalam hal ini, penulis ingin berbagi kisah/pengalaman
pribadi yang berkaitan dengan kesenian/seni. Tentunya itu berkaitan dengan
melodi-melodi atau syair-syair yang diantaranya bertemakan cerita-cerita indah
nan menyentuh jiwa.
In my opinion, seni itu unik.
Mengapa demikian? Karena didalam seni itu terdapat beberapa rangkaian-rangkain
nada yang dihasilkan oleh berbagai macam alat musik, yang mana itu semua
dikombinasikan serta dikolaborasikan menjadi sebuah lagu/syair yang harapannya
akan menjadi lagu yang enak didengar oleh para pendengar musik. Akan tetapi,
tidak semua orang mampu bermain nada seni dengan baik. Begitupun sebaliknya, bagi
seseorang yang mampu memahami betul tentang hakikat dan cabang-cabang seni,
mereka mampu merasakan bahkan menciptakan syair-syair indah yang
dimanifestasikan berupa genre lagu yang indah pula. Itulah mengapa aku
berpendapat bahwa seni itu unik. Hehe
Di era dulu hingga sekarang,
sudah sangat banyak lagu-lagu yang diciptakan oleh para musisi hebat, yang
mampu memikat para pendengar lagu. Mulai dari genre lagu melayu, pop, religi,
reggae, bahkan rock sekalipun. Karena itulah selera seni manusia, yang berbeda-beda.
In general, para remaja masa kini kebanyakan dari mereka sangat menyukai
lagu-lagu yang bernuansa genre pop, reggae, ataupun rock. Yet, Unfortunately,
sangat jarang sekali remaja masa kini yang menyukai dan mendambakan genre lagu-lagu
bernuansa islami seperti halnya genre lagu religi/sholawat, nasyid, dsb.
I think it’s so different from
me. Bagiku itu merupakan hal yang sangat bertolak belakang dengan para remaja
masa kini, aku lebih menyukai genre lagu yang bernuansa islami ketimbang genre lagu
yang bernuansa non islami. Mungkin ini sangat lucu nan aneh bagi kalian, karena
aku sendiri sedang kuliah dan mengambil jurusan bahasa inggris pula. In fact,
hingga saat ini aku masih belum begitu
menyukai dan mendambakan genre lagu yang berbahasa inggris, namun aku berusaha
untuk menyukai dan mempelajarinya. Akan tetapi,
bagiku itu hal yang asyik dan menyenangkan. Jadi, itulah seni. Di kalangan
pesantren, para santri tentunya sering mengenal dan belajar seni, namun seni
yang diajarkan adalah seni bernuansa islami, bahkan bernuansa ayat-ayat suci
Al-Qur’an atau para santri sering menyebutnya dengan istilah “seni tilawatil
Qur’an”. Karena memang background ku dari pesantren, lantas aku pun mempelajari
seni tilawatil Qur’an.
Bagiku seni tilawatil Qur’an adalah
merupakan seni yang sulit untuk dipelajari. Karena untuk mempelajarinya,
dibutuhkan beberapa aspek pendukung tercapainya suatu pembelajaran seni
tilawatil Qur’an, diantaranya adalah suara yang bagus, pernafasan yang bagus
serta mental yang kuat untuk mengaplikasikannya dalam ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Berikut ini adalah beberapa lagu yang sering dipelajari dalam seni tilawatil
Qur’an atau sering disebut dengan istilah “Qiro’at Sab’ah”: Lagu bayyati,
shoba, hijaz, rots, siikah, nahawand dan jiharkah dan masing-masing genre lagu
diatas mempunyai beberapa cabang lagu tersendiri.
Hatiku yang terdalam telah
merasakan dan mendambakan sebuah lantunan-lantunan ayat suci A-Qur’an yang
dilantunkan oleh para Qori’-qori’ yang hebat nan luar biasa, diantaranya: K.H.
MUAMMAR, ZA, K.H HUMAIDI, H. MU’MIN AINUL MUBAROK, dsb. Sudah seperti lagu dari
Peter Pan ya yang berjudul “Hati yang terdalam”. Hehe…. Dan pada akhirnya, inillah
sedikit goresan cerita mengenai kesukaan lagu yang aku punya. “ Laguku,
Inspirasiku!!!!
No comments:
Post a Comment