A. Makna dan Tujuan Hidup
Kehidupan ini
mempunyai seribu satu arti dan makna. Kehidupan ini tidak semudah yang disangka
oleh golongan yang sambil lalu dan tidak sesusah yang disangka oleh golongan
yang tamak dan bergantung kepada dirinya semata-mata. Manusia yang lalai dari
hakikat dirinya yang sekedar seorang hamba kepada Tuhannya, secara tidak
langsung akan menghadapi kesulitan dalam berinteraksi dengan kehidupan itu
sendiri, ini karena apa yang dicari hanyalah kepuasan nafsu diri, kelezatan
yang memberi manfaat kepada kepentingan diri sendiri tanpa menghayati makna
kehidupan yang lebih sempurna.
Hidup
untuk mempersembahkan segala yang terbaik yaitu yang bermakna untuk dunia
dan berarti untuk akhirat, bukan mudah untuk mewujudkan kata-kata tersebut,
tidak semudah untuk mengetik huruf-huruf dan bersatu menjadi rangkaian kalimat
yang indah. Seringnya yang terjadi pincang, bilamana terbaik untuk dunia,
rupanya tidak demikian untuk akhirat. Juga bila dirasakan terbaik untuk
akhirat, hal-hal dunia tidak, perlu mempersembahkan yang terbaik apa jua yang
diperbuat, karena dunia hanya bersifat sementara, kebermaknaan kehidupan dunia
adalah kelangsungan yang berarti untuk akhirat yang kekal abadi. Untuk menjadi
insan yang dapat mempersambahkan yang terbaik tidak memerlukan hal yang
bagus-bagus belaka, juga tidak memerlukan pengorbanan yang begitu besar karena
hakikatnya manusia penuh dengan kepincangan, hanya perlu satu tekad dan
sejumlah istiqamah, lantaran bila ada kedua intipati ini segala hal akan
menghasilkan yang terbaik untuk dunia dan akhirat.
Hidup
ibarat suatu pelajaran, ia bermula tanpa pernah dipinta dan akan berakhir
dengan tanpa pernah diduga. Dibalik sebuah perjalanan yang bernama kehidupan,
ada sebuah pengertian yang perlu dihayati, dan sebuah tujuan hakiki yang perlu
dilaksanakan. Orang yang hidup tanpa memahami hakikat kehidupan sebenarnya akan
tersiksa dalam menanggung onak dan duri dalam kehidupan ini dan jiwanya akan
merasa kosong. Hidup dalam sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesamaran
akan mati dalam sebuah kematian yang penuh dengan penyesalan. Dalam hidup ini
tujuan hidup merupakan suatu intipati yang amat penting, seseorang yang hidup
tanpa tujuan bukan saja akan merasa kekosongan, tetapi juga merasakan kesamaran
dan terus merasakan kerugian dengan usia dirinya sendiri.
Hidup
ini juga berupa pilihan. Karena dalam hidup sangat banyak pilihan jalan
yang akan kita pilih. Jalan usaha dan bekerja keras untuk kesuksesan atau jalan
berpangku tangan meuju keterpurukan. Selain itu terdapat orientasi pilihan lain
yaitu pilihan untuk Jalan menuju kebahagiaan hakiki yaitu akhirat atau jalan
kebahagiaan yang fana di dunia.
B. Berbagai Pandangan
Golongan Terhadap Makna dan Tujuan Hidup
Menurut pandangan Frankl ( 1970 ) makna hidup
harus dilihat sebagai suatu yang sangat objektif karena berkaitan dengan
hubungan individu dengan pengalamannya dalam dunia ini, meskipun makna hidup
itu sendiri sebenarnya suatu yang objektif, artinya benar-benar ada dan dialami
dalam kehidupan.
Frankl ( 1985 ) menyebutkan bahwa makna hidup
sebagai sesuatu hal yang bersifat personal, dan bisa berubah seiring berjalanya
waktu maupun perubahan situasi dalam kehidupannya. Individu seolah-olah ditanya
apa makna hidupnya pada setiap waktu maupun situasi dan kemudian harus
mempertanggungjawabkan.
Menurut (Bastaman, 1996 ) pengertian makna
hidup sama artinya dengan tujuan hidup yaitu segala sesuatu yang ingin dicapai
dan dipenuhi.
Berdasarkan uraian dia atas maka dapat
disimpulkan bahwa makna hidup adalah hal-hal yang dianggap sangat penting dan
berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang, sehingga layak dijadikan
tujuan hidup.
Karakteristik Makna Hidup
Karakteristik makna hidup menurut Bastaman
(1996) antara lain :
a.
Makna hidup sifatnya unik, pribadi dan temporer
Artinya apa yang dianggap berarti bagi
seseorang belum tentu berarti pula bagi orang lain. Demikian pula hal-hal
yang dianggap penting dapat berubah dari waktu ke waktu.
b.
Kongkrit dan spesifik
Yakni makna hidup dapat ditemukan dalam
penglaman dan kehidupan sehari-hari, serta tidak usah selalu dikaitkan dengan
hal-hal yang serba abstrak filosofis dan idealis atau kreativitas dan prestasi
akademis yang serba menakjubkan.
c. Memberi
pedoman dan arah
Artinya makna hidup yang ditemukan oleh
seseorang akan memberikan pedoman dan arah terhadap kegiatan-kegiatan yang
dilakukannya sehingga makna hidup seakan-akan menantang ( challenging )
dan mengundang (inviting) seseorang untuk memenuhinya.[1]
C. Makna dan Tujuan Hidup Muslim Berdasarkan
Al-Qur’an dan Al-Hadits
Al Quran dan hadits untuk menemukan makna hidup yang
sebenarnya. Berikut adalah beberapa pemahaman inti tentang makna hidup.
1. Hidup Adalah Ibadah
Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita.
“Dan Aku tidak menciptakan jin
dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56)
Hadits riwayat Muslim, Abu
Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad:
عَنْ أبِى هُرَيْرَة (ر) أنَّ رَسُول الله .صَ. قَالَ: إذَا مَاتَ الإنسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ:
صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ, اَووَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُولَهُ (رواه ابو داود)
“Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: Sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya”.
2. Hidup Adalah Ujian
Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya,
Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya,
”(ALLAH) yang menjadikan mati dan
hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya,
dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Allah akan menguji manusia melalui
hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156 sbb,
“dan sungguh akan Kami berikan
cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa
dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna
lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.”
Hadits yang menjelaskan yaitu :
Besarnya pahala sesuai dengan
besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ‘Azza wajalla bila menyenangi
suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya
dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi)[2]
3. Kehidupan di Akhirat Lebih Baik
dibanding Kehidupan di Dunia
Dalam QS Ali ‘Imran [3]:14, “ dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).“
QS Adh Dhuha [93]:4, “dan
sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang
sekarang (permulaan).”
4. Hidup Adalah Sementara
Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah
berfirman, “Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan
(sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.“
Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35, “Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan
kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu
dikembalikan.[3]
Adapun
sabda Rasulullah SAW. :
“
Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musyafir yang berteduh di bawah
pohon dan beristirahat lalu musyafir tersebut pergi meninggalkannya” (HR.
Tirmidzi).[4]