Salju

Daun Berjatuhan

Selamat Datang

Selamat Datang di Danny's Blog. Semoga bermanfaat......

Like

Wednesday, November 20, 2013

Makalah Tentang Sejarah Perkembangan Islam di Timur Tengah, Dunia Barat dan Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang
Islam merupakan agama Allah yang diturunkan melalui  Nabi Muhammad  SAW. Dengan Al-qur’an sebagai pedomannya untuk mengarahkan kepada seluruh umat manusia ke jalan yang sebenarnya yang di ridhoi oleh Allah SWT. Islam mengajarkan kehidupanyang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran dalam pengenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbang  dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual, mengembangkan kepedulian social, menghargai waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia, dan sikap-sikap positif  lainnya.
Beberapa alasan tersebut di ataslah yang mungkin menyebabkan orang-orang barat tertarik untuk mempelajari islam, baik budaya, maupun ilmu pengetahuannya. Sehingga kebudayaan islam di dunia Barat berkembang menjadi pesat.  
Sejarah Islam merupakan bidang studi Islam yang banyak menarik perhatian para peneliti, baik dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim. Karena dari penelitian itu banyak manfaat yang dapat dapat diperoleh dari penelitian tersebut. Karakteristik studi islam dipengaruhioleh berbagai faktor kebijakan politik, dinamika sosial budaya, latar belakang pemegang kebijakan pendidikan, perkembangan ekonomi, dan berbagai faktor lainnya.
Sementara itu, bagi para peneliti barat mempelajari sejarah Islam selain ditujukan untuk pengembangan ilmu, juga terkadang dimaksudkan untuk mencari kelemahan dan kekuatan umat Islam agar dapat dijajah dsb.
Disadari atau tidak, selama ini informasi mengenai sejarah Islam banyak berasal dari hasil penelitian sarjana barat. Hal ini terjadi karena selain masyarakat barat memiliki etos keilmuan yang tinggi, juga didukung oleh dana dan kemauan politik yang kuat dari para pemimpinnya. Sedangkan para peneliti muslim tampak disamping etos keilmuannya rendah, juga belum didukung oleh keahlian dibidang penelitian yang memadai, serta dana dan dukungan politik dari pemerintah yang kondusif.
Dari problematika diatas, kita sebagai pelajar muslim perlu untuk memepelajari ataupun meneliti sejarah perkembangan studi Islam di dunia timur, barat dan juga di Indonesia.


1.2     Rumusan Masalah
1.2.1    Bagaimana sejarah perkembangan  Islam di Timur Tengah?
1.2.2    Bagaimana sejarah perkembangan  Islam di dunia Barat?
1.2.3    Bagaimana sejarah perkembangan  Islam di Indonesia?

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1    Pengertian dari Sejarah islam
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarikh dan sirah, atau dalam bahasa Inggris disebut history. Dari segi bahasa, al-tarikh berarti ketentuan masa atau waktu, sedang ‘Ilmu Tarikh’ ilmu yang membahas peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian, masa atau tempat terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.
Sedangkan menurut pengertian istilah, al-tarikh berarti; ’’sejumlah keadaan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu atau masyarakat, sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia’’.
Dalam bahasa Indonesia sejarah berarti: silsilah; asal-usul (keturunan); kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Sedangkan Ilmu Sejarah adalah ’’pengetahuan atau uraian peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau’’.
Menurut Ibnu Khaldun, sejarah tidak hanya dipahami sebagai suatu rekaman peristiwa masa lampau, tetapi juga penalaran kritias untuk menemukan kebenaran suatu peristiwa masa lampau. Dengan demikian unsur penting dalam sejarah adalah adanya objek peristiwa (who), adanya batas waktu (when), yaitu masa lampau, adanya pelaku (who), yaitu manusia, tempatnya (where), latar belakangnya (whay), dan daya kritis dari peneliti sejarah.
.  Islam adalah salah satu agama yang memiliki jumlah pengikut terbanyak di dunia. Menurut sumber informasi dari Wikipedia menyebutkan bahwa saat ini pengikut agama Islam telah mencapai lebih dari 1,25 miliar orang yang tersebar di berbagai negara di seluruh dunia. Islam merupakan agama Allah yang diturunkan melalui  Nabi Muhammad  SAW. Dengan Al-qur’an sebagai pedomannya untuk mengarahkan kepada seluruh umat manusia ke jalan yang sebenarnya yang di ridhoi oleh Allah SWT. Islam mengajarkan kehidupanyang dinamis dan progresif, menghargai akal pikiran dalam pengenbangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bersikap seimbang  dalam memenuhi kebutuhan material dan spiritual, mengembangkan kepedulian social, menghargai waktu, bersikap terbuka, demokratis, berorientasi pada kualitas, mencintai kebersihan, mengutamakan persaudaraan, berakhlak mulia, dan sikap-sikap positif  lainnya.

Dari pengertian demikian kita dapat mengatakan bahwa yang dimaksud sejarah Islam adalah peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sungguh-sungguh terjadi yang seluruhnya berkaitan dengan pertuSejarah Islam merupakan bidang studi Islam yang banyak menarik perhatian para peneliti, baik dari kalangan sarjana muslim maupun non muslim. Karena dari penelitian itu banyak manfaat yang dapat dapat diperoleh dari penelitian tersebut. Karakteristik studi islam dipengaruhioleh berbagai faktor kebijakan politik, dinamika sosial budaya, latar belakang pemegang kebijakan pendidikan, perkembangan ekonomi, dan berbagai faktor lainnya.

Sejarah Islam sendiri dimulai semenjak diturunkannya wahyu Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang pertama pada tahun 622 di Gua Hira, yaitu tepatnya pada malam lailatul qadar di bulan Ramadhan. Proses penerimaan wahyu oleh Nabi Muhammad SAW sendiri berlangsung selama kurun waktu 23 tahun, yaitu mulai dari semenjak Nabi diutus menjadi Rasul pada usia 40 tahun, hingga beliau wafat pada usia 63 tahun.

Kehidupan 23 tahun Nabi Muhammad setelah dipilih menjadi rasul berlangsung di Makkah selama kurun waktu 13 tahun, sementara 10 tahun sisianya Nabi tinggal di Madinah.mbuhan dan perkembangan agama Islam dalam berbagai aspek
 
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah Perkembangan  Islam di Timur Tengah
    3.1.1      Latar Belakang Perkembangan Islam di Timur Tengah
Gagasan atau ide Islamisme yang digelorakan oleh jamaluddin disambut oleh Raja Turki Usmani yang bernama Abd Hamid II (1876-1909) dan juga mendapat sambutan yang baik di negeri-negeri Islam. Akan tetapi setelah Turki Usmani kalah dalam perang dunia pertama dan kekhalifahan dihapuskan oleh Musthofa Kemal seorang tokoh yang mendukung gagasan nasionalisme, rasa kesetiaan kepada Negara kebangsaan.
Di Wilayah Mesir, Syiria, Libanon, Palestina, Hijaz, irak, Afrika Utara Bahrein dan Kuwait, nasionalismenya bangkit dan nasionalisme tersebut terbentuk atas dasar kesamaan bahasa. Dalam penyatuan Negara Arab dibentuk suatu liga yang bemama Liga Arab yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1945.Di Asia Tenggara Malaysia, Singapura merdeka tahun 1957 dm Brunai Darussalam merdeka pada tahun 1984. Selain itu, Negara Islam yang dahulunya bersatu dalam Uni Soviet seperti Turkmenia. Uzbekistan, Kirghistan, Khazakhtan Tajikistan dan Azerbaijan dan Bosnia baru merdeka pada tahun 1992.
Memasuki era kontemporer, rezim sa’udiyah tetap berkuasa dan populasi umat Islam  kian meningkat dari masa ke masa. Tercatat bahwa kependudukan muslim Arab saudi mencapai 99% untuk tidak mengatakan bahwa semua beragama Islam. Aliran mazhab yang dominan mereka anut adalah Sunni dengan paham Wahbbiah,disamping itu ada juga Syi’ah dengan populasi yang sangat sedikit, tetapi tetap memberi andil dalam sejarah perkembangan Islam di Arab saudi.
3.1.2 Perkembangan Islam di Timur Tengah
Orang-orang barat yang mengagung-agungkan ilmu pengetahuan saat ini tidak lepas dari pengaaruh ilmuwan muslim pada abad pertengahan dimana pada saat itu umat Islam sedang mengalami kejayaan sementatara orang-orang di Eropa sedang kesulitan (The Dark Age). Peradaban Islam saat itu sedang sangat maju-majunya bahkan pada salah satu artikel yang saya baca "Sebelum Edison menemukan lampu pijar daerah Bagdad saat itu sudah terang benderang oleh kilauan cahaya lampu". Hal ini menunjukkan bahwa disebut itu orang'orang Islam di Timur Tengah mendapakan kejayaannya dimana banyak orang-orang luar Arab yang belajar dan datang silih berganti ke kota Baghdad untuk memeperoleh ilmu pengetahuan yang oleh sebagian orang barat sangat sulit mendapatkan akses di negaranya. Hal ini tentunya berkaitan dengan kebijakan pemerintah, saat itu tengah marak di Eropa dimana ilmu pengetahuan dikekang oleh pemuka agama (pendeta dan paus).
Khalifah Harun Al-Rasyid yang sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan sadar bahwa hanya inilah yang sangat penting untuk membangun peradaban kotanya. HaI ini pula yang membuat Islam khususnya di daerah Baghdad mengalami . Arsitektur kota ini mengalami perkembangan yang  sangat luar biasa dimana banyak bangunan, taman-taman bagus dan perpustkaan guna menampung semua karya pengetahuan senhingga menarik orang barat untuk langusng belajar di Bagdad. Tidak hanya belajar, mereka juga mencatat ulang karya ilmuwan besar Islam dan kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa yang diperuntukkan hgi orang-orang eropa hat ini membuat banyak karya-karya besar ilmuwan Islam yang dijiplak dan dikonsumsi orang-orang eropa untuk membangrm peradabannya. Hal inilah yang tidak diperhatikan oleh khalifah pasca Harun Al-Rasyid.
Faktor lain yang menyebabkan Islam dapta berkembang peasat di Arab Saudi di samping karena dukungan pemeritah juga karena faktor kesejarahan basis umat Islam sejak masa Nabi SAW, juga karena Arab saudi menjadi terminal berbagai informasi pembaruan dan perekmbangan Islam di negara-negara lain, termasuk corak pembaruan dan perekembangan Islam di Indonesia. Ada kaitannya dengan Arab saudi sebagai tempat belajar para ulama Indonesia di masa lalu, masa sekarang.
Dibagian dunia Arab bagian timur yakni daerah-daerah Arab selatan semanjung Arab terutama yaman, yang merupakan satu-satunya wilayah daerah ini yang memeluk Islam secara damai. Mereka rnelanjutkan pola-pola kebudayaan. Menetapnya dengan iradisi yang cukup mapan, sering dengan Bendungan Ma’rib yang terkenal itu yang dibangun pada masa jauh sebelum tahun-tahun masehi.
Bahkan wilayah ini bias dipandang sebagai akar utama tradisi Arab ( kuno) secara keseluruhan. Masyarakatnya yang murni kama Arab eksklusivitas wilayahny tercermin daram arsitektur dan penataan kotanya. Ia memiliki wilayah kebudayaan yang dapat dibedakan dengan mudah dengan semenenjung Arab lainya, terutanya clalam aspek-aspek visual kesenianya, juga ungkapan intelekfual, dan sastra rakyatnya.
Orang-orang barat yang sudah menguasai macam-macam pengetahuan ini kemudian membakar habis buku-buku yang ada di perpustakaan Baghdad. Tidak hanya itu hal ini jugu kemudian merembet pada perkembangan pengetahuan Islam di spanyol dimana mereka juga mulai dikikis oleh orang-orang Kristen yang mulai bangkit. Raja Ferdinand kemudian berkuasa di spanyol dan merombak total kota-kota di spanyol dan mengganti bangunan  Masjid menjadi Gereja Hilangnya bukti-bukti otentik dari peradaban Islam membuat Islam saat ini kesulitan rmtuk berkembang mengingat sebagian besar karya ilmuan muslim yang telah diterjemahkan kedalam bahasa asing. Fenomena yang berkembang saat ini adalah bagaimana orang-orang di Timur Tengah mulai membangrm kembali peradabannya dengan menjadikan Iran sebagai leadernya.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dapat membuat negara-negara di Eropa dan  Amerika khawatir akan semakin meluasnya pengaruh hal tersebut. Hal inilah yang kemudian diusahakan oleh orang-orang eropa dan Amerika guna menutup akses ilmu pengetahuan kepada orang-orang Islam.

1.      Studi Islam di Timur Tengah (masa tercipta al-Qur'an dan al-Hadits)
•         . Masa Turunnya al Qur'an dan Sumber al-Haditsa
•         ' Masa Terkodifikasikan al Qur'an
•         Awal terkodifikasikan Hadirs pada masa Umar bin Abdul Aziz
Studi Islam dilakukan oleh umat Islam, para sahabat, tabi’in, tabi’i tabi’i. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan normatif. Agama yaitu untuk menegakkan sendi-sendi agama Islam. Dan keilmuan yang berkembang adalah ilmu bahasa Arab, ulumul quran, dan tafsir al-quran dan ilmu hadist.

2.      Studi Islam di Timur Tengah (Masa Kejayaan lslam)
•         MasaPenerjemahan Buku-Buku Yunani'
•        llmu Pengetahuan menjadi Kebijaksanaan Pemerintah (Harun al-Rasyid dan at-Makmum)
•         Wilayah Islam sangat Kaya' Makmur' dan hidup mewah, banyak didirikan rumah sakit dan madrasah-madrasah
“Studi Islam” dilakukan oleh ilmuwan-ilmuwan Muslim dibawah perhatian. Pendekatan yang digunakan Pendekatan Normatif Agama dan pendekatan keilmuan tertutama Filsafat. Selain itu berkembang  ilmu sejarah dan ilmu eksakta mis, kedokteran, astronorni, dll. Keilmuan yang Berkernbang seperti Ilmu Bahasa Arab, ilmu al-Qur'an dan ilmu tafsir al-Qur’an, Ilmu Hadits, juga ilmu eksakta seperti kedokteran.

3.      Studi Islam di Timrn Tengah ( Masa Kemunduran lslam )
•         Masa Kehancuran Islam
•         Wilayah-wilayah Islam menjadi daerah Jajahan dan objek studi Negara nonIslam
Pada “Studi Islam” di wilayah lslam dilakukan oleh para ulama yang lepas dari perhatian pemerintah karena kelumpuhan potitik, karena pendekatan yang digunakan pendekatan dogmatik dan mengulang-ulang keilmuan agama masa lalu tanpa inovasi. Setelah itu keilmuan yang berkembang Ilmu Syarah dan Ilmu Mukhtashar Kitab.

3.2    sejarah perkembangan  Islam di dunia Barat
3.2.1      Latar Belakang Sejarah Perkembangan Studi Islam di Dunia Barat
Kemajuan perudaban barat dimulai pada Periode Pertengahan (1250-1800M), yang mana peradaban Islam pada periode ini mengalami stagnasi. Sedangkan peradaban barat mengalarni perkembangan yang sangat pesat dari ilmu pengetahuan dan teknologi sampai sekarang ini. Sebenamya perkembangan tesebut banyak dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa Andalusia (Spanyol) pada massa pemerintahan Bani Abbasiyah adalah merupakan salah satu tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam baik dalam bentuk hubungan politik, sosial maupun perekonomian dan peradaban antar negara Salah satu contoh yang kami ambil adalah pemikiran Ibnu Rusyd yang melepaskan belenggu taklid dan menganjurkan kebebasan berfikir.
Dari pemikiran Ibnu Rusyd inilah yang menarik minat orang-orang barat untuk belajar. Diantara pemuda Kristen Empa yang belajar di universitas-universitas Islam di Andalusia, seperti Universitas Codova, Seville, Malaga Granada dan Salamanca Selama mereka belajar di lembaga-lembaga tersebut, mereka aktif menterjemahkan buku-buku karya para ilmuan muslim. Pussat kegiatan terjemahan itu berada di Toledo. Setelah mereka kembali kenegara masing-masing mereka mendirikan sekolah-sekolah dan universitas. Universitas yang pertama mereka dirikan di Eropa pada tahun 1231 Masehi. Jadi sudah jelaslah menunrut kami, bahwa latar belakang berkembanganya Studi Islam di Dunia Barat adalah disebabkan para pelajar barat yang datang ke Jazirah Arabiyah untuk belajar. Disarnping itu juga mereka telah berhasil menterjernahkan karya-karya ilmuan muslim kedalam bahasa latin. Gunakan ini pada akhirnya rnenimbulkan masa pencerahan dan revolusi industri, yang menyebabkan Eropa maju. Dengan demikian Andalusia mempakan sumber-sumber cahaya bagi Eropa, memberikan kepada benua itu manfaat dari ilmu dan budaya Islam selama hampir tiga abad.

3.2.2      Signifikasi Studi Islam di Dunia Barat
Pada dasarnya kebudayaan-kebudayaan kuno dan modern digerakkan oleh komunikasi dan kontak melalui perjalanan, migrasi atau penaklukan. Mereka juga bergerak melalui lukisan, ukiran, monument, peninggalan, buku-buku dan karya seni. Hal ini sepenuhnya benar dalam hal kebudayaan Islam, karena ia dikenal oleh melalui dua saluran pribadi dan penyalinan serta penerjemahan.
Mengenai pengertian Studi Islam, dikalangan para ahli masih terdapat perdebatan tentang Studi Islam (agama) dimasukkan kedalam ilmu pengetahuan. Menurut Amin Abdullah Islam kalau dilihat dari normativitas kurang pas untuk dikatakan sebagai disiplin ilmu karena normativitas studi Islam agaknya terbebani oleh misi keagamaan yang bersifat memihah romantis, dan apologis, sehingga kadar muatan analisis. kritis, metodologis, histories, empiris, terutama dalam menelaah teks-teks atau naskah-naskah keagamaan produk sejarah terdahulu kurang begtu ditonjolkan. Sedangkan untuk Studi Islam dilihat dari Historisitas tampaknya tidaklah salah
Inilah Islam kalau dilihat secara historisitas yakni Islam dalam arti yang dipraktikkan oleh manusia serta tumbuh dan berkernbang dalam sejarah kehidupan manusiA maka Islam dapat dikatakan sebagai sebuah disipiin ilmu, yakni ilmu keIslaman atau Islam Studies.

3.2.3      Islam Sebagai Sains di Dunia Barat
Pada dasarnya Studi Islam dan Sains Islam ada perbedaan dan persamaan-persarnaan studi dan sains adalah sama-sama objek kaliannya adalah ilmu pengetahuan agama. Sedangkan perbedaannya, Studi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan yang dirumuskan dari ajaran Islam yang dipraktekkan dalam sejarah dan kehidupan manusia. Sedangkan Sains Islam adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup bcrbagai pengetahuan modern seperti kedokteran, astronomi, matematika, fisika dan sebagainya yang dibangun atas arahan nilai-nilai islarni. Sains Islam sebagaimana dikernukakan Hussein Nasr adalah sains yang dikembangkan oleh kaum muslimin sejak abad Islam ke-2, yang keadaannnya sudah tentu merupakan salah satu pencapaian besar dalam peradaban Islam.
Selama kurang lebih 700 tahun, sejak abad ke-2 hingga ke-9 Masehi, peradaban Islam mungkin merupakan peradaban yang paling produktif dibandingkan peradaban manapun. Dari Studi Islasm inilah membuat orang barat tertarik untuk mempelajari ilmu pengetahuan Islam yang sampai terkenal di Eropa. Hasilnya, menurut Nasution; salah satu contoh kemajuan orang barat adalah Napoleon yang telah melakukan Ekspedisi ke Mesir dengan mernperkenalkan ilmu pengetahuan dengan membawa 167 ahli dalam berbagai cabang ilmu Diapun membawa dua set alat percetakannhuruf Latiq Arab, dan Yunani. Ekspedisi itu datang bukan hanya untuk kepentingan militer, tetapi juga untuk kepentingan ilmiah.
Untuk kepentingan ilmiah, Napoleon membentuk lembaga ilmiah yang disebut dengan Institut Egypte yang mempunyai empat bidang ilmu kajian.yaitu ilmu pasti, ilmu kalam. ilmu ekonomi dan politik, serta ilmu sastra dan seni. Betapa gemilangnya kemajuan dunia barat dengan mempelajari dan mendalami studi dan sains Islam. Hal ini terjadi pada akhir tahun l80l Masehi, pada waktu inilah membuka mata umat Islam bahwa mereka telah ketinggalan sangat jauh dalam ilmu pengetahuan maka pada wakru ini dikenal dengan massa islanPeriode Modern.

3.2.4     Dampak yang ditimbulkan dari Perkembangan Studi Islam Bagi Dunia Barat
Setelah Studi Islam Berkembangan begitu pesatnya di dunia barat maka mulai tampaklah kelihatan dampak-dampak yang ditimbulkannya mulai dari hal yang positif maupun negatif.

a)      Dampak Positif
Kehadiran Islam di Eropa Spanyol membawa perubahan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat, terutama dalam aspek peradaban dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari hal ini telah menimbulkan semangat orang barat dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang dibawa oleh Islam. Al hasil. maka banyaklah orang barat yang menguasai ilrnu pengetahuan dari Islam. seperti ilmu kimia, ilmu hitung, ilmu tambang (minerologi, meteorology (karya Al Khazini), dan sebagainya.Sedangkan dibidang teknologi adalah orang barat bisa membuat berbagai macam alat industri yang dihasilkan dari observasi atau penelitian. Sekitar abad ke-16 M telah ditemukan sebuah alat perajut kaos kaki.
Kemudian tahun 1733 M John Kay telah berhasil mernbuat alat tenun baru yang dapat bekerja lebih cepat dan menghasilkan tenunan yang baik. Pada tahun 1765 M Hargreaves bertrasil membuat arat pintal yang dapat memintal berpuruh-puluh gulung benang sekaligus. Kemudian sekitar tahun l7g0 M ierjadi revolusi industri di Inggris, seperti ditemukannya mesin uap oreh James watt pada tahun 176g M dan arat tenun oreh carturight tahun l7g5 M yang menyebabkan Inggris menjadi negara industri maju.

b)      Dampak Negatif
Diatas telah kami jelaskan, bagaimana dampak positif dari perkembangan studi Islam di dunia barat. Perlu diketahui disamping adanya dampak positif, ada juga dampak negatif yang ditimbulkannya. Adapun dampak negatif itu adalah dapat kami uraikan sebagai berikut:
Seterah bangsa barat menjadi bangsa yang maju dan telah mengarami revolusi dibidang industri. Maka mereka mendapati masalah kekurangan bahan baku daram kegiatan industrinya. Kemudian untuk mencari jalan keluarny mereka berlomba-lomba mencari di dunia Timur, yang kebanyakan dikuasai oleh pemerintahan muslim. Di samping itu mereka juga memerlukan tempat pemasaran baru bagi hasil industrinya ke negara-negara Timur. Sebagai akibatnya banyak negara-negara Barat datang kedunia Timur dan terjadilah Ekspansi besar besaran dalam bidang sosial, politik ekonomi dan sebagainya. Diwaktu itulah terjadi suatu massa koronial dan imperial, yaitu massa dimana bangsa-bangsa Barat melakukan penjajahan terhadap dunia Timur khususnya dunia muslim. Suasana seperti iru menyebabkan dunia Timur mengalami kemunduran dan Barat mencapai kemajuan pesat dari hasir kolonialisme dan imperiarisme atas dunia Timur.
Rupanya dampak negatif yang kedua ini adalah bagaikan kacang lupa kulitnya, istilah ini memang pantas ditunjukkan pada orang barat, karena kenapa ? mereka sungguh tidak tahu diri. Ilmu yang berkembang di Dunia barat itu adalah dari isram. akan tetapi mereka mengingkarinya mereka tidak mengakui. Malahan mereka mengakui ilmu tersebut berasal dari peradaban lain, bukan dari peradaban isram. Ada seorang sarjana bernama Max Dimont mengakkan bahwa orang Barat itu menderita Narsisisme, yaitu mereka mengagumi diri mereka sendiri, dan kurang memiliki kesediaan untuk mengakui utang budinya kepada bangsa-bangsa lain. Mereka hanya mengatakan bahwa yang mereka dapatkan itu adalah warisan dari Yunani dan Romawi.

3.2.5      Perkembangan Studi Islam di Negara-Negara Barat
Di antara berita gembira ini, yaitu apa yang diriwayatkan oleh Tamin ad dari, ia berkata: aku mendengar rosulullah SAW bersabda yang Artinya, Islam itu akan mencapai wilayah yang dicapai siang dan malam,  Allah tidak akan membiarkan rumah yang mewah maupun yang sederhana kecuali akan mamasukan agam ini kedalamnya. Dengan memuliakan orang yang mulia dan dengan menghinakan orang yang hina. Mulia karena dimuliakan oleh Allah disebabkna keIslamannya dan hina karena dihinakan Allah disebabkan kekafirannya." (HR. Ahmad)
Makna sampainya Islam ke daerah yang disentuh siang dan malam yaitu tersebarnya Islam keseluruh permukaan bumi, sebagaimana siang dan malam menutupinya, dan masuknya agama ini ke daerah perkotaan maupun pedesaan. Dalam perkembangan studi Islam di Negara-Negara Barat dalam bagian tertentu dibedakan sebagai berikut :
Studi Islam mensyaratkan kajian intensif tentang bahasa Arab sebagai bahasa antara pemuda pakar bahasa Arab dali Jerman adalah Johann Jokab Reiske (l716-1774). Kajian-kajian bahasa Arab berkernbarlg secara luas di Eropa. Sejak permulaan abad ke-19, salah satu dari ahli-ahli dalarn bidang ini adalah seorang sarjana Perancis A.i. sylveslre de Sacy (1758-1838).
Studi teks hanya dapat dilakukan berdasarkan pada pengetahuan yang solid tentang bahasa Arab dan bahasa Islam yang lain seperti bahasa Persia-Turki, urdu dan melayu-termasuk di dalamnya kritik teks dan sejarah kesustraan. Dengan dernikian edisi-edisi dari teks-teks tersebut dianggap sebagai pra-syarat dalam kajian-kajian tekstual. Keahlian dalam kajian teks, pada gilirannya merupakan pra-syarat dalam kajian sejarah.
3.3    Sejarah Perkembangan  Islam di Indonesia
    3.3.1      Teori tentang Masuknya Islam ke Indonesia
Islam di Indonesia secara historis maupun sosiologis sangat komplek, terdapat banyak masalah, misalnya tentang perkembangan dan sejarah awal Islam. Oleh karena itu, para sarjana sering berbeda pendapat.
Suatu kenyataan bahwa kedatangan Islam ke Indonesia dlakukan secara damai. Berbeda dengan penyebaran Islam ke Timur Tengah yang dalam beberapa kasus d sertai dengan pendudukan wilayah oleh militer Muslim. Islam dalam batas tertentu disebarkan oleh pedagang, kemudian dilanjutkan oleh para guru agama (da’i) dan pengembara sufi. Orang yang terlibat dalam kegiatan dakwa pertama itu tidak bertendensi apa pun selain bertanggung jawab menunaikan kewajiban tanpa pamrih, sehingga nama mereka berlalu begitu saja. Tidak ada catatan sejarah atau pribadi yang dibuat.
 wilayah Indonesia yang luas dan perbedaan kondisi dan situasi. Maka, wajar jika ada perbedaan pendapat tentang kapan, dimana, dari mana pertama Islam dating ke Nusantara.
Ada tiga pendapat tentang waktu masuknya Islam di Nusantara yaitu :
1.    Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:
a.    Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh) sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.
b.    Seminar mengenai Masuknya Islam ke indonesia di medan pada Ahad 21-24 Syawal 1382 H (17-20 maret 1963 H) yang salah satu kesimpulannya adalah Islam telah masuk ke Indonesia langsung dari Arab.
c.    Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
d.    Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M.
e.    Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
f.    Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk ke Malaya.
g.    Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnya berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia.
h.    W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
i.    T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
2.    Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimun dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082)
3.    Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:
a.    Catatan perjalanan Marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di Aceh, pada tahun 1292 M.
b.    K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
c.    J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
d.    Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13.
e.    Pendapat ini juga disampaikan oleh N.H. Krom dan Van Den Berg. Namun, pendapat ini memperoleh sanggahan dari : H. Agus Salim, M. Zainal Arifin Abbas, Sayeg Alwi bin Tahir Alhada, H.M Zainuddin, Hamka, Djuned Parinduri, T.W. Arnold yang berpendapat Islam masuk ke Indonesia telah dimulai sejak abad ke-7 M.
Namun secara garis besar perbedaan pendapat itu dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu ;
a.           Pendapat pertama dipelopori oleh sarjana orientalis Belanda, diantaranya Snouck Hurgronje yang berpendapat bahwa Islam dating ke Indonesia pada abad ke-13 M dari Gujarat (bukan dari Arab langsung) dengan bukti ditemukannya makam Sultan yang beragama Islam pertama Malik as-Sholeh, raja pertama kerajaan Samudra Pasai yang berasal dari Gujarat.
b.      Pendapat kedua dikemukakan oleh sarjana Muslim, di antaranya Prof. Hamka, yang mengadakan “Seminar Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia” di Medan tahun 1963.Hamka dan temannya berpendapat bahwa Islam dating ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah (+ abad ke-7 sampai 8 M) langsung dari Arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai bersifat internasional.
c.       Sarjana Muslim Kontemporer seperti Taupik Abdullah mengkompromokan kedua pendapat tersebut. Menurut pendapatnya memang benar Islam sudah datang ke Indonesia sejak abad pertama hijriyah atau abad ke-7 atau 8 M, tetapi baru dianut oleh pedagang Timur Tengah di pelabuhan-pelabuhan. Barulah Islam masuk secara besar-besaran dan mempunyai kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya Kerajaan Samudra Pasai.
Berasamaan dengan para pedagang datang pula da’i-da’I dan musafir-musafir sufi. Melalui jalur pelayaran itu pula mereka dapat berhubungan dengan pedagang dari negeri-negeri di tiga bagian benua Asia itu. Hal itu memungkinkan terjadinya hubungan timbale balik, sehingga timbullah perkampungan masyarakat Muslim. Perkampungan itu tidak hanya bersifat ekonomis, tetapi membentuk struktur pemerintahan dengan mengangkat Meurah Silu, kepala suku kampung Samudra menjadi Sultan Malik as-Sholeh.
Dari paparan diatas dapat dijelaskan bahwa tersebarnya Islam ke Indonesia adalah melalui saluran-saluran sebagai berikut;
a.       Perdagangan yang mempergunakan sarana pelayaran.
b.      Dakwah, yang dilakukan oleh mubaliq yang berdatangan bersama para pedagang.
c.       Perkawinan, yaitu perkawinan antara pedagang Muslim, mubaliq dengan anak bangsawan Indonesia. Hal ini akan mempercepat terbentuknya inti social, yaitu keluarga Muslim dan masyarakat. Dengan perkawinan itu secara tidak langsung orang Muslim tersebut status sosialnya dipertinggi dengan sifat charisma kebangsawanan.
d.      Pendidikan, setelah kedudukan para pedagang mantap, mereka menguasai kekuatan ekonomi di Bandar-bandar seperti Gresik. Pusat-pusat perekonomian itu berkembang menjadi pusat pendidikan dan penyebaran Islam. Pusat pendidikan dan dakwah Islam di kerajaan Samudra Pasai berperan sebagai pusat dakwah pertama yang didatangi pelajar-pelajar dan mengirim mubaliq lokal, diantaranya mengirim Maulana Malik Ibrahim ke Jawa.
e.       Tasawuf dan Tarekat, sudah diterangkan bahwa bersamaan dengan pedagang, dating pula para ulama, da’I, dan sufi pengembara. Para sufi itu ada yang kemudian diangkat menjadi penasihat atau pejabat agama di kerajaan. Kerajaan-kerajaan di Jawa mempunyai nasihat yang bergelar wali, yang dikenal dengan Wali Songo.
Para sufi menyebarkan Islam dengan dua cara:
a.       Dengan membentuk kader mubaliq, agar mampu mengajarkan serta menyebarkan agama Islam di daerah asalnya.
b.      Melalui karya-karya tulis yang tersebar dan di baca di berbagai tempat. Di abad ke-17, Aceh adalah pusat perkembangan karya-karya keagamaan yang ditulis para ulama dan para sufi.
f.       Kesenian, saluran yang banyak sekali dilakukan untuk penyebaran Islam terutama di Jawa adalah seni. Wali songo terutama Sunan Kali Jaga, mempergunakan banyak cabang seni untuk islamisasi, seni asitektur, gamelan, wayang, nyanyian, dan seni busana.
Melalui saluran-saluran itu Islam secara berangsur-angsur menyebar. Penyebaran islam di Indonesia secara kasar dapat dibagi menjadi tiga tahapan.
a.       Dimulai dengan kedatangan Islam, yang diikuti oleh  kemerosotan kemudian keruntuhan Majapahit pada abad ke-14 sampai ke-15.
b.      Sejak datang dan mapannya kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia sampai abad ke-19.
c.       Bermula pada awal abad ke-20 dengan terjadinya “liberalisasi” kebijaksanaan pemerintah kolonial Belanda di Indonesia. Dalam tahapan-tahapan itu akan telihat proses islamisasi sampai mencapai tingkat seperti sekarang.
Pada tahap  pertama, penyebaran Islam masih relatif di kota pelabuhan. Pada tahap ini ulama-ulama guru tarekat (wali di Jawa) dengan murid-murid  mereka memegang peranan penting. Mereka memperoleh patronase dari penguasa local dan dalam banyak kasus penguasaan local juga ikut berperan dalam penyebaran Islam. Islamisasi tahap ini sangat diwarnai aspek tasawuf, meskipun aspek hokum (syariah) juga tidak diabaikan. Hal ini karena Islam tasawuf dengan segala penafsiran mistiknya terhadap Islam dalam beberapa segi tertentu “cocok” dengan latar belakang masyarakat setempat yang dipengaruhi  asketisme Hindu-Budha dan sinkretisme kepercayaan local.
Proses islamisasi Nusantara berawal dari kota-kota. Di perkotaan itu sendiri Islam adalah fenomena istana. Istana kerajaan menjadi pusat pengembangan intelektual Islam atas perlindungan resmi penguasa yang disusul kemunculan tokoh-tokoh ulama semacam Hamza Fansuri, Samsuddin, Nuruddin al-Raniri, Abd Rauf Singkel di kerajaan Aceh dan Wali Songo di kerajaan Demak.
Tahap kedua, penyebaran Islam terjadi ketika VOC makin mantap menjadi penguasa di Indonesia. Sebenarnya pada abad ke-17 VOC baru nerupakan salah satu kekuatan yang ikut bersaing dalam kompetisi dagang dan politik di kerajaan Islam Nusantara.akan tetapi pada abad ke-18 VOC berhasil tampil sebagai pemegang hegemoni politik di Jawa dengan terjadinya perjanjian Giyanti tahun 1755 yang memecah Mataram menjadi dua; Surakarta dan Yogyakarta. Perjanjian tersebut menjadikan raja-raja Jawa tidak mempunyai wibawa kerena kekuasaan politik telah jatuh ke tangan penjajah, sehingga raja menjadi sangat tergantung kepada VOC.
Tahap ketiga, terjadi pada awal abad ke-20, ketika terjadi liberalisasi kebijaksanaan pemerintah Belanda. Ketika pemerintah Belanda mengalami defisit yang tinggi akibat menanggulangi tiga perang besar (Perang Diponegoro, Perang Paderi, dan Perang Aceh) Belanda mengangkat Gubernur Jenderal Johanes Van Den Bosch dengan tugas meningkatkan produktivitas. Untuk itu ia memperkenalkan system tanam paksa yang mengharuskan petani membayar pajak dalam bentuk hasil pertanian yang dipaksakan.
Islam datang ke Indonesia membawa berbagai macam perubahan tidak hanya di bidang spiritual namun juga dibidang social dan politik. Lebih-lebih lagi dalam kebangkitan perlawanan nasionalisme dan patriotic melawan kolonialisme-imperialisme bangsa Eropa. Sudah menjadi konsensus umum dari berbagai para ilmuan sosial, baik di Barat maupun di Timur, bahwa bangkitnya Islam pada abad ke-8 M telah membangun dunia baru dengan dasar pemikiran, cita-cita, kebudayaan dan peradaban baru. Kebudayaan dan peradaban baru yang berdaya mengembangkan ilmu pengetahuan di segala bidang beragam cabang-cabangnya. Seperti halnya dengan tiap-tiap peradaban dunia, maka peradaban Islam yang berkembang selama tujuh abad (abad 7-14 M) akhirnya mengalami kemunduran.
Menurut Stoddard (1922) sebab kemunduran dunia Islam adalah superstition and mysticism (ketahayulan dan mistik) yang merusak Tauhid.
3.3.2. Perkembangan Islam di Nusantara
Islam di Indonesia (Asia Tenggara) merupakan salah satu dari tujuh cabang peradaban Islam. Ketujuh cabang peradaban Islam itu secara lengkap adalah peradaban Islam Arab, Islam Persia, Islam Arab Melayu, dan Islam Cina. Kebudayaan peradaban yang disebut Arab Melayu tersebar di wilayah Asia Tenggara memilik ciri-ciri universal menyebabkan peradaban itu tetap mempertahankan bentuk integralitasnya, tetapi pada saat yang sama tetap mempunyai unsur-unsur yang khas kawasan itu.
Konversi missal masyarakat Nusantara kepada Islam pada masa perdagangan terjadi karena beberapa sebab sebagai berikut;
a.       Portabilitas (siap pakai) system keimanan Islam, sebelum Islam datang, sistem kepercayaan lokal berpusat pada penyembahan arwah nenek moyang yang tidak portable (siap pakai di mana pun dan berlaku kapan pun). Oleh karena itu, para penganut kepercayaan ini tidak boleh jauh dari lingkungannya, sebab kalau jauh mereka tidak akan mendapat perlindungan dari arwah yang mereka puja. Sementara itu, mereka yang karena sesuatu alasan harus meninggalkan lingkungan arwah nenek moyang mencari system keimanan yang berlaku universal, system kepercayaan kepada Tuhan yang berada dimana-mana dan siap memberikan perlindungan dimana pun mereka berada. System kepercayaan ini mereka temukan dalam Islam.
b.             Asosiasi Islam dengan kekayaan, ketika penduduk pribumi Nusantara bertemu dan berinteraksi dengan orang Muslim pendatang di pelabuhan, mereka adalah pedagang kaya raya. Seperti telah dicatat seorang Spanyol yang mengamati Islamisasi awal Filifina; “Orang Moro (Muslim) itu memiliki banyak mas…” mereka orang kayak arena mereka para pedagang. Karena kekayaan dan kekuatan ekonominya, mereka bisa memainkan peranan penting dalam bidang politik entitas local dan bidangdiplomatik.
c.       Kejayaan Militer, orang Muslim dipandang perkasa dan tangguh dalam peperangan. Majahpahit telah dikalahkan oleh pejuang Muslim yang tidak bisa ditundukkan secara magis.
d.      Memperkenalkan Tulisan, agama Islam memperkenalkan tulisan ke berbagai wilayah Asia Tenggara yang sebagian besar belum mengenal tulisan, sedangkan sebagian yang lain sudah mengenal huruf Sanskrit.
e.       Mengajarkan penghapalan, para penyebar Islam menyandarkan otoritas sakral. Mereka membuat teks tulisan yang ditulis untuk menyampaikan kebenaran yang dapat dipahami dan dihapalkan.
f.       Kepandaian dalam penyembuhan. Di Jawa terdapat legenda yang mengaitkan penyebaran Islam dengan epidemi yang melanda penduduk. Tradisi tentang konversi kepada Islam berhubungan dengan kepercayaan bahwa tokoh-tokoh Islam pandai menyembuhkan.
g.      Pengajaran tentang moral. Islam menawarkan keselamatan dari berbagai kekuatan jahat. Misalnya, orang yang taat akan dilindungi Tuhan dari segala arwah dan kekuatan jahat, bahkan orang yang taat akan diberi imbalan surga di akhirat, sebaliknya orang yang sengsara akan mendapatkan balasan yang sama jika mereka saleh.
Melalui sebab-sebab itu Islam cepat mendapat pengikut yang banyak. Bahwa pedagang Muslim asal Arab, Persia, India di perkirakan telah sampai ke kepulauan Indonesia untuk berdagang sejak abad ke-7 M (ke-1H), ketika Islam di Timur Tengah mulai berkembang ke luar dari jazirah Arab.
Menurut J.C Van Leur diperkirakan sejak 674 M telah ada koloni Arab di Barat Laut Sumatra yaitu di Barus. Namun, menurut Taufik Abdullah pada masa itu belum ada bukti bahwa ada di tempat-tempat yang disinggahi pedagang Muslim sudah ada pribumi Nusantara yang beragama Islam.

BAB IV
PENUTUP

4.1     Kesimpulan

Perkembangan studi Islam di dunia barat, disebabkan oleh adanya kontak langsung antara orang barat dengan orang islam, adanya pelajar barat yang belajar kedunia islam dan adanya gerakan penerjemahan kitab.
Islam lebih dikenal didunia barat adalah sebagai Sains daripada Studi. Salah satu contoh kemajuan ilmu pengetahuan dunia barat adalah adanya Ekspedisi Napoleon ke Mesir.
Perkembangan peradaban barat yang berkembang begitu pesat, dimulai sejak periode pertengahan, dimana peradaban umat Islam pada saat itu mengalami stagnasi. Dari perkembangan studi Islam yang berkembang di dunia barat, membawa dampak yang positif dan negatif. Hasil perkembangan studi Islam di Dunia Barat, membuat para ilmuwan Barat banyak tertarik untuk mengkajinya.

DAFTAR PUSTAKA

Fadhil Al Jamali.1992. Menerabas Krisis Pendidikan Dunia Islam, (Jakarta: Golden Terayon Press)
Prof. Dr. Musyfah Sunanto.2005. Sejarah Peradaban Islam di Indonesia. Jakarta; PT Grapindo Persada.
Prof.Dr.H.Haidir Putra Daulay.MA,2007,Sejarah Pembaharuan dan pertumbhan pendidikkan islam di Indonesia. Jakarta;Kencana Prenada Media Group.
Abidin Nata,Metodologi Studi Islam (PT.Raja Grafindo,Jakarta,2004)
Amin Abdullah.studi agama: Normativitas atau Histori
Mukti Ali,memahami beberapa aspek ajaran islam ,( Jakarta ; Bulan Bintang )

1 comment: