“CAHAYA
INDAHKU”
Di waktu fajar tiba, mereka bergegas
bangunkan diri dan basuhi wajah dengan air wudhu demi bermunajat pada-Nya
walaupun dingin telah melanda. Tak lupa, mereka bangunkan anak-anaknya untuk
hal yang sama. Secara bergiliran, kami melakukannya. Itu karena terbatasnya
ruang yang ada. Then, seusai
bermunajat, sang ibu pergi ke dapur
untuk menghidangkan makanan. Sincerely,
aku berusaha untuk membantu apa yang ia butuhkan walaupun itu sedikit sulit
bagiku karena tak terbiasa sebelumnya. Bagiku, ini sulit tuk dipahami as soon
as possible. It needed a long time. Tak apalah bagiku. Toh, belajar itu tak
pandang waktu dan usia. Kapanpun dan dimanapun. Is it right pals?
Makanan pun sudah dihidangkan dan kami
bergegas menuju meja makan untuk makan bersama-sama. Sambil makan, ntah mengapa
terlintas di pikiranku, ingin rasanya memandangi wajah-wajah mereka. Ku
pandanglah wajah-wajah mereka yang tampak penuh bahagia nan ceria. Inilah hal
terindah yang harus ku pertahankan demi keutuhan sebuah hubungan antara kita. After that, mereka bergegas untuk pergi
ke sekolah untuk mengamalkan ilmu kepada murid-muridnya.
Namun, hujan turun dengan sangat lebat. Mereka
menunggunya sejenak. Dengan harapan, hujan itu akan reda secepatnya. Unfortunately, hujun tak kunjung reda,
malahan tambah deras saja. Tak bisa dipungkiri bahwa mereka harus berangkat ke
sekolah. Finally, ibuku bergegas
mengambil sebuah payung merah demi menghindari rintikan hujan. Itulah penggalan
perjuangan mereka yang sangat gigih. Mereka bagiku adalah sebuah cahaya yang
selalu menyinariku tatkala ku sedang gelap gulita. Dariku untukmu:
Kau bagaikan cahaya yang selalu
berusaha bersinar menyinari
Cahaya indah yang telah bersama
Tak tahu mengapa aku jatuh cinta
padanya
Berharap akan sinarnya selalu
Ku selalu menatapmu
Melihat keindahan
Merasakan ketenangan dan
ketentraman hati
Menggetarkan jiwa dan ragaku
untuk tetap bersamanya
Seberkas harapan kebahagiaan
Untuk bersamanya
The
main point is perjuangan dan pengorbanan orang tua akan menghasilkan sebuah
cahaya indah nan terang bersinar bagi anak-anaknya tatkala dibarengi dengan
hati nan tindakan yang indah pula darinya. Itu tidak lain hanya untuk
kebahagiaan anak-anaknya dan dapat dijadikan barometer kehidupan kita kelak.
Gisting,
February 17th, 2015